Kayaknya pengalaman tadi malam sungguh menakjubkan, "at least for me" gitu loh . Saya pikir menakjubkan karena kayaknya engga semua orang bisa keluar dari situasi ini dengan selamat, bukannya saya nganggap remeh tapi situasinya teramat kritis untuk bisa diselesaikan oleh seorang mahasiswa jurusan Sains yang baru bisa beli komputer sekitar 9 bulan yang lalu.
Situasinya seperti ini, ada 3 distro linux terinstall di komputer saya, dan harddisk saya terbagi ke dalam 8 partisi. Ketika iseng2 meriksa integritas partisi, baru saya tahu bahwa kejadian yg dulu terulang kembali dimana sebuah partisi (kali ini partisi pertama /dev/hda1) tidak berakhir pada batas yang seharusnya. /dev/hda1 berakhir pada silinder 207 sementara /dev/hda2 juga dimulai pada silinder 207. Ngaco sekali.
Dulu saya sempat harus pinjem HD temen utk back-up semua data saya, lalu mereka-ulang keseluruhan partisi di HD saya, terus install OS (linux) dan re-copying data. Tapi tadi malam saya bisa memperbaiki keslahan partisi ini tanpa mengganggu siapapun, bahkan tidak mencari dokumentasi dulu di internet.
Langkah pertama adalah shrinking filesystem yg ada di hda{1,2}, saya kurangi sebanyak 5MB. Lalu dg dd saya back-up hda{1,2}. Selanjutnya saya gunakan utilitas fdisk untuk memperbaiki kedudukan dan posisi partisi. Berhubung partitioning di linux tidak menghancurkan other-existing partition, kayak PQ-PMagic aja gitu, maka tak perlu terjadi format ulang seluruhnya. Bahkan partisi yang sudah saya perbaiki pun tak memerlukan mkreiserfs lagi karena akan mendapat filesystem dari hasil back-up-an tadi.
Langkah terakhir adalah mengembalikan filesystem yang telah di back-up tadi ke partisi yg telah diperbaiki, utilitas cat sangat bermanfaat. Tapi sayang, hasilnya tidak terlalu mulus karena 2 linux yang ada di hda{1,2} tidak bisa booting karena ada kesalahan di filesystemnya. Tapi dengan reiserfsck --rebuild-sb --no-journal-available /dev/hda1 dan dilanjutkan dengan reiserfsck --check /dev/hda1 masalah utk hda1 selesai. Sedangkan untuk hda2, selain --rebuild-sb juga diperlukan --rebuild-tree, ini saya sadari ketika ingat bahwa first sector of /dev/hda2 telah berubah karena perbaikan partisi tadi.
Tapi syukurlah, bahwa kejadiannya Happy Salma, eh, happy ending. Tiga linux bisa booting dan berfungsi baik, sampey saat ini belum terasa ada yang janggal, semoga saja tak ada masalah.
Hati2 untuk anda yg terlanjur membaca, saya tak menjamin keberhasilan yang sama akan anda alami. Berpikir positif, ambil langkah aman, selalu baca dokumentasi, lakukan back-up data penting, dan ngerti apa yang anda lakukan maka InsyaAllah anda selamat.
Situasinya seperti ini, ada 3 distro linux terinstall di komputer saya, dan harddisk saya terbagi ke dalam 8 partisi. Ketika iseng2 meriksa integritas partisi, baru saya tahu bahwa kejadian yg dulu terulang kembali dimana sebuah partisi (kali ini partisi pertama /dev/hda1) tidak berakhir pada batas yang seharusnya. /dev/hda1 berakhir pada silinder 207 sementara /dev/hda2 juga dimulai pada silinder 207. Ngaco sekali.
Dulu saya sempat harus pinjem HD temen utk back-up semua data saya, lalu mereka-ulang keseluruhan partisi di HD saya, terus install OS (linux) dan re-copying data. Tapi tadi malam saya bisa memperbaiki keslahan partisi ini tanpa mengganggu siapapun, bahkan tidak mencari dokumentasi dulu di internet.
Langkah pertama adalah shrinking filesystem yg ada di hda{1,2}, saya kurangi sebanyak 5MB. Lalu dg dd saya back-up hda{1,2}. Selanjutnya saya gunakan utilitas fdisk untuk memperbaiki kedudukan dan posisi partisi. Berhubung partitioning di linux tidak menghancurkan other-existing partition, kayak PQ-PMagic aja gitu, maka tak perlu terjadi format ulang seluruhnya. Bahkan partisi yang sudah saya perbaiki pun tak memerlukan mkreiserfs lagi karena akan mendapat filesystem dari hasil back-up-an tadi.
Langkah terakhir adalah mengembalikan filesystem yang telah di back-up tadi ke partisi yg telah diperbaiki, utilitas cat sangat bermanfaat. Tapi sayang, hasilnya tidak terlalu mulus karena 2 linux yang ada di hda{1,2} tidak bisa booting karena ada kesalahan di filesystemnya. Tapi dengan reiserfsck --rebuild-sb --no-journal-available /dev/hda1 dan dilanjutkan dengan reiserfsck --check /dev/hda1 masalah utk hda1 selesai. Sedangkan untuk hda2, selain --rebuild-sb juga diperlukan --rebuild-tree, ini saya sadari ketika ingat bahwa first sector of /dev/hda2 telah berubah karena perbaikan partisi tadi.
Tapi syukurlah, bahwa kejadiannya Happy Salma, eh, happy ending. Tiga linux bisa booting dan berfungsi baik, sampey saat ini belum terasa ada yang janggal, semoga saja tak ada masalah.
Hati2 untuk anda yg terlanjur membaca, saya tak menjamin keberhasilan yang sama akan anda alami. Berpikir positif, ambil langkah aman, selalu baca dokumentasi, lakukan back-up data penting, dan ngerti apa yang anda lakukan maka InsyaAllah anda selamat.
Comments