Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2009

Rollback dulu

Menyedihkan. Sejak dist-upgrade Squeeze[1] terakhir, pidgin[2] 2.6.4 yang saya pake ngehang terus. Entah kenapa. Dan saya super males untuk ngaktifin debug mode (emang ada?) dan nyari penyebab kelakuannya itu. Jadi, yah, terpaksalah rolling back ke pidgin versi 2.5.8 (untuk Lenny[3]) dari repo debian-backports[4]. Kalau pidgin Lenny dari repo debian resmi cuman ada versi 2.4.x. Mudah2an kopete[5] segera bisa: 1. nyembunyiin notifikasi ngetik pesan 2. nyimpen log chat dalam format plain 3. dan kapabilitas lain Sementara ini, mari kita bersabar dulu. [1] http://wiki.debian.org/DebianSqueeze [2] http://pidgin.im [3] http://wiki.debian.org/DebianLenny [4] http://www.backports.org [5] http://kopete.kde.org Edit (2010/01/02): Huahahahahaha ... Ternyata cukup dengan mereset konfigurasi dan menguninstal pidgin-plugins-pack, sekarang pidgin dari repo Squeeze sudah tidak freeze lagi.

Syukur aku sembahkan

Serombongan bencong terlihat berjalan dengan pasti ke arah halte tempat seorang pemuda berdiri. Demi menghindari kekacauan, si pemuda kemudian menyetop bis yang pertama lewat di depannya. Semua kursi penuh. Si pemuda langsung mengambil tempat favoritnya jika ia harus berdiri: di area kosong di belakang kursi sopir. Yah, agak panas sih, karena matahari yang masih berada di timur justru berada si sebelah kanan jalur bis kota. Tapi tak masalah, lah. Tak bisa berharap banyak untuk perjalanan antar kota di Jakarta dengan ongkos dua ribu rupiah. Di sebuah pertigaan, bis yang ditunggangi si pemuda berhenti untuk menaikkan beberapa penumpang. Yang pastinya harus berdiri juga. Si pemuda, berharap ada penumpang (perempuan, menarik) yang sebaya dengannya, memperhatikan semua yang naik. Penumpang terakhir yang naik adalah seorang ibu yang sepertinya berusia empat puluhan. Ow, ow .... Ibu ini mengingatkannya pada sesuatu. Hehe, seseorang lebih tepatnya. Caranya berpakaian. Sosoknya. Wajahnya. Sejen

Equalizer di Amarok-2

Yes! Amarok versi 2.2.1-2 di Debian Squeeze saya sudah dilengkapi dengan fitur equaliser grafis. Ini yang saya tunggu2 dari dulu. Dan ternyata ada pilihan untuk TIDAK MENAMPILKAN context-view. Alhamdulillah. YESSS!!!

Kawin dimodali mantan pacar

Ironis. Eh, normal aja sih. Ceritanya begini: Mantan pacar saya, yang "itu," tiba2 malam tadi ngirim SMS. Awalnya sih cuma nanya kabar, standar. Saya jawab sewajar mungkin. Walau, okelah, setiap melihat atau mendengar sesuatu tentang dia kepala saya seperti terbakar oleh amarah dan dendam™ (yang sewaktu2 pasti akan meledak). Apalagi kali ini dia sendiri yang menghubungi saya. Tapi saya usahakan untuk selalu menjaga perdamaian. Itulah saya. Cukup satu balasan SMS, yg sopan dan standar, untuk membuat dia berani menelpon saya lagi. Entah apa maunya perempuan ini. Mengenang saat2 indah kebersamaan kami? Butuh teman curhat karena pacarnya yang sekarang lebih senang selingkuh? Atau? Ternyata eh ternyata, yg namanya berburuk sangka itu engga baik. Dia nawarin proyek ratusan juta! Wow!!! Ratusan? Saya, yang gajinya cuma satu setengah, butuh puluhan tahun untuk bisa punya uang dengan orde sekian. Itupun saya harus berusaha supaya saldo gaji tidak berkurang secara signifikan di tiap ak

Justice Bao

MX Rider langsung bertanya pada Mandor Keliling, saat si Mandor memasuki ruangan. "Enak, kang, makannya?" "Sip! Kalau gak inget sama anak2 lain, gue pasti nambah," si Mandor menjawab sambil mengangkat jempol. "Pokoknya enak, dah. Buruan, keburu habis loh." "Wah, kita perlu justice, nih, justice." MX Rider meracau tidak karuan. "Justice Bao maksud loh?" Dan tanpa perintah lanjutan, jemari si Mandor langsung mencari lagu dan atau video soundtrack (opening/ending) dari film Justice Bao (Judge Bao). Dan ditemukanlah ... Rasa hangat menjalar di tubuh sang Mandor. Oh, tidak, bukan di tubuh. Tapi di hati. Ingatannya melayang pada saat2 SMP ketika dia masih menonton sinetron2 kungfu dari Hongkong dan Cina. Ketika dia menonton bersama keluarganya. Ketika keluarganya masih lengkap. Si Mandor lupa kalau dia mandor, dan hampir menitikkan air mata saat mendengar kembali ending film yang sama ... Sekeluarga, nonton bersama, tertawa bersama. Hiks ...,

Childhood crush

Kenapa dia harus cantik Kenapa dia harus baik Kenapa dia harus pintar Kenapa dia harus begitu sempurna Kenapa dia harus selalu ada di hatiku ... (kenapa aku harus melihat gambarmu berbahagia dengan suami dan anakmu) *curhatan seorang second-class-citizen tentang bidadari pujaannya, dan kembali pada cinta masa kecilnya*

--help atau /?

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jadi kalau lagi berada di lingkungan UNIX, sebaiknya anda jauhi semua adat, budaya dan kebiasaan anda di dunia jendela. Di dunia jendela, mencari help untuk sebuah perintah salahsatu caranya adalah memberikan argumen "/?" pada perintah yang sedang kita cari help-nya. Engga aneh kan dengan perintah2 ini: > ping /? > format /? > del /? Nah, kalau anda berada di dunia UNIX, lalu anda nyari help pada perintah menghapus (rm), dan anda melakukan ini: # rm /? Kebayang apa yang akan terjadi. Yaaah, sebagian besar distro linux tidak punya file atau direktori yang sesuai dengan pola "/?". Tapi saya pernah tahu ada server yang menyimpan data di "/h" (mungkin singkatan dari /home). Heuheu, untung belum ngasih flag "-rf" dan tidak salah mencet enter alih2 tombol "?".