"Gadis, Kang D ganteng, engga?" tanya Pak Janggut. Mendengar nama saya disebut2, saya langsung mendekat. Ingin tahu apa jawaban dari pertanyaan yang krusial tersebut. Yang ditanya terlihat ragu, apalagi ketika dia melihat saya mendekat sambil cengar-cengir penuh arti. Saya lalu duduk berjongkok di sebelah kursinya sambil memasang senyum yang-saya-pikir-manis. Gadis itu seakan tersesat di antara bimbang, ragu, senang, jengah, malu dan semua jenis perasaan yang membuat mukanya merah. "Jawab dong," Pak Janggut menekan kembali, sementara kedipan mata saya semakin gencar. "Orangnya udah datang, nih, pengen tau juga." "Aaah, pastinya gantengan cowok gue!!!" Gadis Manis Peranakan Ciamis akhirnya meneriakkan jawaban diplomatis dengan wajah merah padam. Saya terjengkang mendengar jawaban itu. Jawaban itu jelas2 mengakui kalau saya ganteng! Gadis itu jujur! Tapi di saat yang sama menyatakan kalau kegantengan saya tidak berarti apa2 dibanding pacarnya. Pada...
Dariku, olehku, dan hanya untukku