Skip to main content

Berjodoh dengan dokter (amiin)

"Sebelum akhirnya nikah, berapa lama pacaran?" tanya saya pada seorang teman yang masih penganten baru.

"Kami engga pacaran, bos," jawabnya kalem

"Seriusan lohhh?!?!" Saya tidak percaya.

"Beneran."

"Satu sekolah, kan? Kok bisa nikah tanpa pacaran?" Saya tetap tidak percaya.

"Ceritanya gini, bos. Waktu itu saya kebetulan sakit. Sakitnya sih biasa, gara-gara kebanyakan makan waktu Lebaran. Tapi biar ada surat dokter dan lain-lain, dipaksakanlah untuk pergi ke dokter," dia mengawali cerita.

"Kebetulan waktu itu ada teman zaman SMA yang sedang berkunjung, menyarankan untuk mengunjungi seorang teman sekolah yang sudah jadi dokter dan buka praktek. Tempat prakteknya tidak jauh dari rumah."

"Pergilah kami ke dokter itu, dan betapa kagetnya saya karena Bu Dokter itu cantik dan masih single."

Saya mulai berjengit mendengar keterangan itu, saya tahu arah ceritanya akan menjadi seperti apa.

"Akhirnya kami berkenalan ulang ..."

"Cukup!" Saya memotong ceritanya karena rasa iri dan dengki mulai bangkit dari mati surinya.

Jujur, saya iri dengan ceritanya. Itu kan keinginan saya sejak lama!

*playboy iri dengki*

Eh, gak usah iri, teruslah mencari dokter cantik dan masih single. Semangat!!!

Comments