Skip to main content

Oneng Not Oneng

Sungguh naas nasib Rieke Diah Pitaloka. Bukan karena kecelakaan, lho. Tapi jika kita melihat wajahnya maka yang terbayang adalah Mpok Oneng istrinya Bang Bajuri, dan tentu saja kelakuannya yang 'oon. Kesan ini muncul setelah perannya yang (IMHO) cukup sukses di sinetron ``Bajaj Bajuri'' yang disiarkan oleh Trans TV.

Namun, khusus bagi saya, kesan tersebut sirna setelah nonton acara ``Lepas Malam'' (Trans TV juga) tadi malam. Dalam acara yang di-produser-i oleh Farhan yang sekaligus juga menjadi host, ``Mpok Oneng'' hadir menjadi bintang tamu bersama seorang menteri kabinet SBY, saya lupa Menteri Keuangan atau apa (nontonnya cuman sekilas sih). Tapi jika menilik pembicaraannya tentang keuangan dan hutang negara, ya engga akan jauh lah.

Entah memang sudah diberi tahu oleh pihak penyelenggara acara atau emang kemampuan dan wawasan Mpok Oneng yang cukup baik, ia bisa menimpali omongan si ``Pak Menteri'' dengan cukup tepat. Seperti saat menteri itu bilang,

``Agama kan menyuruh kita untuk membayar tiap sen hutang kita...''

Oneng langsung menimpali,

``Tapi kan menurut penelitian, bayi yang baru lahir aja langsung menanggung hutang 7,3 juta rupiah, gimana bisa bayar hutang? Lagian saya engga mau bayar hutang jika yg make entuh duit bukan saya.''

Entah angka yang disebutkannya itu benar atau apakah penelitian tentang itu ada atau tidak saya tidak tahu, tapi omongannya cukup rasional juga mengingat hutang negara kita yang sangat besar. Saya tak berani nyebut angka karena emang engga tahu secara pasti.

Pada obrolan berikutnya pak Menteri bilang,

``Kewajiban mahasiswa itu cuma 3: belajar, belajar, dan belajar.''

Langsung ditimpalin Oneng,

``Satu lagi, bayar uang kuliah. Kan mahal, tuh.''

Hehe, bener banget, padahal si pak Menteri ini dosen di Unpad dan berada di departemen keuangan (kalo gak salah) tapi kok engga ngingetin soal uang kuliah.

Mungkin tidak terlalu intelek, tapi menurut saya cukup untuk menyatakan kalo Mpok Oneng itu cuma dalam sinetron, bukan Teh Rieke yang sebenarnya. Emang apa peduliku? Siapa elu, siapa gue? Hehe, ini mah cuman iseng lagi pengen ngetik. Btw, pembicaraan di acara Lepas malam itu tidak persis seperti tertulis diatas, yang saya tulis diatas hanya hal2 yang saya inget, sorry aje ye kalo ade saleh kate.

Comments